Jumat, 03 Desember 2010

2010


sekarang buku ini telah sampai pada bab terakhir...
tinggal beberapa halaman lagi maka tamatlah sudah..
telah banyak kisah yang ku ukir pada lembaran putihnya
semuanya terlukiskan oleh tangan nasibku....

kali ini kisah yang ku tulis pada bagian akhir agak berbeda dengan biasanya
sebab aku kini berada pada nirwana yang berbeda..

sekarang aku sedang menatap buku album kisah yang baru...
aku sudah tak sabar ingin menulis pada lembaranya yang masih putih bersih itu dengan kisahku nanti....
mulai dari petualanganku dibumi sumatra ini...
sampai pada perjuanganku mengejar mimpi untuk kembali ke tanah kelahiranku.....
hidup masih terus berlanjut....

sudah satu tahun aku melewati masa-masa yang membosankan
menjalani hari dengan irama yang statis dan penuh keraguan
semua yang berawal dari sebuah keputusan untuk mengakhiri sebuah petualangan
tak ada rasa sesal atau kecewa..
karena ini semua adalah keputusanku yang bulat
dan inilah seninya hidup.....
sehingga semua kisah yang penuh cerita dan warna saat masih bersama mereka
akan terus terbingkai dalam sebuah kenangan yang akan terus terpajang pada dinding nuraniku
kini mereka yang masih terus melanjutkan petualangan itu akan memasuki babak baru
semakin sulit akan semakin dekat dengan oase harapan itu
maka dari lubuk hati yang paling dalam..
aku ucapkan maaf karena aku telah mengkhianati kalian
karena aku memilih mundur dari petualangan kita itu
ku juga ucapkan selamat berjuang bagi kalian semua..
semoga kalian dapat tiba di oase itu..
oase yang pernah kita cari bersama dalam tautan waktu yang lampau itu..
selamat kawan-kawanku..
aku duduk menunggu saja.. menunggu kabar kalian..
karena perjuangan kalian telah mengukir rasa bangga di sanubariku...
lanjutkan kawan.. lanjutkan perjuangan kalian...
karena perjalanan menuju oase itu masih sangat jauh...



jelang semusim ratap


sudah setahun nurani ini di naungi musim ratap yang begitu lama..
dan kini aku merasa yakin musim itu akan kembali menjejakkan kakinya di bumi nurani ini..
sebagai bagian dari sejarah perjalanan hidupku..
memang masih klise..
tapi aku dapat dengan jelas merasakan dinginnya...
aku dapat melihat senyumanya dari jauh..
sepertinya dia sangat menyukai diriku..
apa yang kuinginkan malah menjauh..
dan apa yang sungguh ku tak ingini malah datang merangkulku..
tapi aku yakin rangkulan itu tak akan bertahan lama..
karena aku sudah mengibarkan bendera pesimisme setinggi langit...
sekarang aku hanya bisa menunggu kedatangan musim ratap itu..
aku tahu dia semakin dekat..
membawa serta debu kekecewaan dan aura kesedihan...
semusim ratap sedang menjelang cerita hidupku......