keangkuhan yang menyelimuti ruang hatinya mulai redup perlahan
aneh sekali
sepertinya dia telah sadar akan kesalahannya
menciptakan badai kutukan baginya dalam setiap ruang hati para penghuni ruang Bumi
ada banyak lantunan mantera hitam baginya
wahai engkau matahari
dimanakah keangkuhanmu tadi
dimana tawamu
dimanakah kebanggaanmu
lihatlah bulan dan laskar bintangnya telah datang
mereka akan memaksamu pergi dari singgasanamu
merebut tahta langit
tahukah kau bahwa parade malam telah tiba
tapi angin datang membisikkan kami
dia menyuruh kami menatapmu dengan seksama
dan walau berat
kami pun mencobanya
dan kami pun terperangah
kau tampak indah sekali
disaat engkau harus terbenam kenapa keindahanmu baru terbit
dan perlahan api amarah kami mulai padam
oleh siraman air kekaguman akan pesonamu
kami merasa surga tampak dilangit
dengan balutan cahaya keemasanmu pada langit biru
lalu angin berkata kepada kami
itulah senja
aneh sekali
sepertinya dia telah sadar akan kesalahannya
menciptakan badai kutukan baginya dalam setiap ruang hati para penghuni ruang Bumi
ada banyak lantunan mantera hitam baginya
wahai engkau matahari
dimanakah keangkuhanmu tadi
dimana tawamu
dimanakah kebanggaanmu
lihatlah bulan dan laskar bintangnya telah datang
mereka akan memaksamu pergi dari singgasanamu
merebut tahta langit
tahukah kau bahwa parade malam telah tiba
tapi angin datang membisikkan kami
dia menyuruh kami menatapmu dengan seksama
dan walau berat
kami pun mencobanya
dan kami pun terperangah
kau tampak indah sekali
disaat engkau harus terbenam kenapa keindahanmu baru terbit
dan perlahan api amarah kami mulai padam
oleh siraman air kekaguman akan pesonamu
kami merasa surga tampak dilangit
dengan balutan cahaya keemasanmu pada langit biru
lalu angin berkata kepada kami
itulah senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar